Old Stories...!!!
Misalnya kita
tahu apa yang
berada di balik
awan…
Awan pergi
seiring berlalunya waktu, seandainya kita tahu apa yang berada di baliknya,
manakala ia berarak menjauhi…
A.I.R MatA seketika menjadi
jawaban
Kita semakin sepi bisikmu. Kalau boleh jawab pasti teruntai dalam nada L-I-R-I-H… mungkin tidak ada yang perlu dijawab karena memang tidak pernah ada
pertanyaan
Mungkin ia tidak pernah menjadi
pertanyaan sebab terlalu banyak
– – – – – – – – – – – – -> Gelap
terlalu banyak kerumitan, terlalu
banyak aturan yang batasi, terlalu banyak petunjuk, terlalu banyak inisiatif,
terlalu banyak kesibukan, terlalu banyak rasa bahagia. TErlaLu!
Mengapa tidak pernah
ada kebrutalan.
Terlalu-terlalu itu membekukan. Persoalan berubah, dan soal terlalu-terlalu
menjadi tidak relevan
Kita masih bertengkar di bawah, padahal sedari tadi langit biru tertawa sinis. Jengah menumpuk di dalam, padahal
tipuan2
metafor biru lazuardi, tiupan angin sepoi-sepoi, perasaan tenang saat menatap ke atas, dan s’gala yang indah-indah itu justru…
mematikan nurani!
Tanya
saja -si langit biru-!
(berkata dengan nada suntuk)
Comments
Post a Comment