Hari 04 #30HariBercerita: Pengalaman Menyewa Motor di Bandung

Kebetulan saya ada acara di Bandung dan sayang rasanya jika saya tidak menyempatkan diri untuk mengelilingi kota tersebut di malam hari. Menggunakan transportasi umum agak sulit, karena saya memang tidak tahu rute di sana. Jika menggunakan transportasi online, pastinya akan memakan biaya yang tidak sedikit.

rental motor di jovian bandung

Akhirnya diputuskanlah untuk nge-rental motor saja selama di Bandung. Cukup bermodalkan GPS dan bensin untuk bertamasya. Sempet was-was awalnya, karena ini merupakan pengalaman pertama saya mencari sewaan motor di Bandung. Setelah research sedikit di Google, pilihan jatuh kepada Jovian Rent (Jovian Rental Motor Bandung).

Sebelum transaksi, sang pemilik meminta foto KTP dan SIM. Kemudian, ia juga meminta agar di-approve pertemanan di akun Instagram. Mungkin untuk mengenal lebih lanjut si pelanggan, sekaligus berjaga-jaga agar motor yang dipinjam tidak dibawa kabur oleh pelanggannya, wkwkwk.

Untuk sistem pembayaran, pemilik meminta saya membayar DP separuh (50%) di awal. Untuk biayanya (18-04-2019), sewa motor Yamaha X-Ride dibanderol harga Rp 150.000 per hari (untuk motor lain mungkin harganya akan berbeda). Pembayaran dilakukan via transfer ATM BCA. Mahal/murah, relatif juga untuk soal ini.

Yang saya suka dari Jovian Rent, motor bisa diantar/jemput pada saat pengantaran/pengembalian. Waktu itu saya menginap di Aryaduta, motor diantar ke hotel. Begitupun saat saya pulang kembali ke Jakarta, motor dapat diambil di stasiun. Untuk fasilitas ini saya tidak dikenakan lagi biaya tambahan.

Berbicara mengenai rental motor, tentu kita harus membicarakan mengenai kondisi motor yang diberikan. Untuk kualitas motor, tarikan masih lumayan responsif. Kuat dipakai untuk nanjak-nanjak di perbukitan Lembang. Motor sepertinya rutin dirawat dan tampilan awal bersih. Jas hujan dan helm yg disediakan juga tidak bau (masing-masing dua set).

Kurangnya dari Jovian Rent, mungkin karena tidak ada tanda terima pas pelunasan, yah (untuk jaga-jaga kita saja agar tidak was-was). Cuma karena saya lancar-lancar saja, hal ini tidak menjadi masalah. Saya tidak ragu untuk nge-rental motor lagi di Jovian jika saya berkunjung lagi ke Bandung.

Instagram:
sewa_motor_bandung

Update Mei 2022:
Peak season, dipinta 750ribu untuk 3 hari. Dapat yang dekat stasiun cuma 300ribu

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Status Teman di Medsos dan Adat Istiadat Selepas Lebaran

Image
Baru-baru ini teman saya meng- update status di media sosial. Ia mengeluhkan mahalnya nasi uduk dengan menu standar yang ia beli. Menu standar nasi uduk ini antara lain kondimennya (jiah kondimen) nasi uduk, bihun, tempe orek, dan semur tahu. Untuk racikan tersebut, paling mahal biasanya ia cukup membayar 12 ribu rupiah saja. Namun baru-baru ini lebaran H+2, ia mendapati tukang nasi uduk yang menjualnya dengan harga 15 ribu rupiah. Nah tukang nasi uduk tadi mungkin sadar betul bahwa tidak ada saingan di sekitarnya sehingga ia dengan santainya menaikkan harga jual dagangannya. " Kalo elu ga cocok, silakan cari tukang nasi uduk lain. Itu juga kalo elu dapet. Awokwok ". Selain pulang kampung, bisa jadi saingan tadi masih istirahat karena ada saudara yang datang berkunjung. Mereka masih ingin memanfaatkan waktunya untuk bersilaturahmi dengan saudara dan kolega. Berikutnya adalah tradisi-tradisi selepas lebaran yang masih berkaitan dengan makanan. Di hari H Idul Fitri, orang ...
Read more

Judi Online dan Lesunya Ekonomi

Image
Banyak orang mengeluh ekonomi sulit, terutama para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satu tersangka utama adalah penyelenggara judi online di Indonesia. Pasalnya, para penyelenggara praktik perjudian tersebut (bandar) adalah orang asing. Hal ini menyebabkan perputaran uang tidak terjadi di dalam negeri, melainkan ke luar negeri. Dulu jika orang memiliki uang 100 ribu, mereka akan belanja makanan dan sembako di warung terdekat. Kini dengan adanya judi online, orang punya pikiran bahwa uang 100 ribu yang didepositkan akan bertambah menjadi lima juta. Harusnya uang berputar di lingkungan masyarakat pelaku UMKM, kini uang tersebut justru ditransfer ke rekening bandar di luar negeri. Akibatnya, orang akan belanja alakadarnya dengan budget seketat mungkin. Pelaku bisnis UMKM menjadi lesu karena transaksi yang berlangsung menjadi tidak terlalu masif. Belum lagi isu yang santer belakangan ketika tukang parkir membuat seret pelaku UMKM. "Uang 2000 ribu tidak akan mem...
Read more

Hihi, Masih Pakai Windows 7

Image
Ada banyak tempat-tempat yang model lapaknya saling mirip satu sama lain, seperti miniso, daiso, dan niceso. Selain sama dari segi konten dagangannya, tempat-tempat ini juga sama dari akhiran namanya yang pakai kata "-so". Sepertinya untuk penggunaan akhiran "-so" ini, mereka ingin membangun citra ala-ala Jepang di tokonya. Nah, baru-baru ini ada satu tempat lagi yang melanggar pattern akhiran -so dalam penamaanya, yaitu KKV. Sebelum KKV, ada juga toko yang penamaannya tidak mirip, yaitu Mr DIY. Nah, berhubung pinisirin , saya dan istri memutuskan untuk mengunjungi tempat tersebut. Sebenarnya bukan penasaran, tapi lebih kepada rekomendasi teman. Layaknya toserba (toko serba ada), berbagai barang dijual di toko tersebut, mulai dari kudapan ringan, boneka, tas, peralatan rumah tangga, pernak-pernik fesyen (kutek, skin care ), hingga elektronik tertentu seperti TWS, chargeran HP untuk di mobil, dan keyboard komputer. Jadi, tidak ada niche barang tertentu di toko mereka...
Read more