Status Teman di Medsos dan Adat Istiadat Selepas Lebaran

Baru-baru ini teman saya meng-update status di media sosial. Ia mengeluhkan mahalnya nasi uduk dengan menu standar yang ia beli. Menu standar nasi uduk ini antara lain kondimennya (jiah kondimen) nasi uduk, bihun, tempe orek, dan semur tahu. Untuk racikan tersebut, paling mahal biasanya ia cukup membayar 12 ribu rupiah saja. Namun baru-baru ini lebaran H+2, ia mendapati tukang nasi uduk yang menjualnya dengan harga 15 ribu rupiah.

Nah tukang nasi uduk tadi mungkin sadar betul bahwa tidak ada saingan di sekitarnya sehingga ia dengan santainya menaikkan harga jual dagangannya. "Kalo elu ga cocok, silakan cari tukang nasi uduk lain. Itu juga kalo elu dapet. Awokwok". Selain pulang kampung, bisa jadi saingan tadi masih istirahat karena ada saudara yang datang berkunjung. Mereka masih ingin memanfaatkan waktunya untuk bersilaturahmi dengan saudara dan kolega.

Berikutnya adalah tradisi-tradisi selepas lebaran yang masih berkaitan dengan makanan. Di hari H Idul Fitri, orang biasanya menyajikan menu opor, rendang, dan berbagai menu karnivora lainnya. Selepas lebaran, orang sudah mulai enek dengan menu-menu tersebut sehingga mereka mulai mencari berbagai menu alternatif. Adapun menu yang menjadi favorit sasaran pelampiasan adalah bakso. Entah kenapa menu ini bisa menjadi favorit warganet.
Menu bakso ini juga menjadi favorit ketika orang selesai berziarah ke makam. Yap, tradisi berikutnya yang cukup rutin dilakukan selepas lebaran adalah berziarah ke makam. Mungkin supaya lebih mempertegas bahwa setiap orang pasti akan mati, dunia ini cuma sementara, dan kuburan (alam barzah) ini adalah akhir dari setiap manusia (termasuk saya, Opung, dan Setantahu) sebagai tempat transit ke alam akhirat.

Kebiasaan berikutnya yang tak kalah penting adalah cukur rambut. Untuk tukang cukur rambut ini, stereotipe penyedia jasanya adalah orang Garut (Asgardian) dan Madura. Berdasarkan pengalaman eksistensial saya yang mainnya ga terlalu jauh, untuk orang Garut biasanya beroperasi di wilayah Jadebotabek dan orang Madura beroperasi di wilayah Jawa Tengah. Pemain baru untuk jasa ini adalah Sumatera dengan label "Pangkas rambut Sumatera".

Comments

Popular posts from this blog

Judi Online dan Lesunya Ekonomi

Hihi, Masih Pakai Windows 7