[Fixing] Navigasi Touchpad Berfungsi, Tapi Pad Tidak Bisa Klik (Debian Squeeze).

Friday 15 July 2011 | post a comment

Postingan dokumentasi pribadi buat si Compaq. Arsip kian bertebaran di rimba internet sana, perlu catatan tersendiri di sini. Sekedar di-bookmark takut link-nya hilang atau dihapus mpu-nya. Di-save as suka bingung sendiri karena udah kebanyakan file yang simpen berceceran di sela-sela piringan hard disk.

Pada instalasi awal Crunchbang 10 (Debian Squeeze), navigasi touchpad berfungsi dengan baik, namun pad tidak bisa digunakan untuk meng-klik (memilih) tombol atau tautan link. Untuk memilih navigasi, menggunakan tombol kiri atau kanan di bawah touchpad.

touchpad

Nah biar touchpad bisa berfungsi, ada caranya. Ketemu di Wiki Debian. Di Wiki tersebut dijelaskan berbagai panduan sesuai dengan versi kernel dan xorg Debian yang digunakan. Kebetulan spesifikasi Crunchbang 10 sudah menggunakan kernel 2.6.32-5 dan Xorg 1.7.7.

Jalankan command promt Linux (konsole, terminal, terminator).

Untuk menampilkan versi kernel bisa menggunakan perintah:
uname -r

Untuk menampilkan versi xorg bisa menggunakan perintah:
xdpyinfo | grep version

Setelah mengetahui versi kernel dan xorg, berikut cara yang digunakan. Lihat hardware touchpad yang ada di komputer dengan perintah:
egrep -i ‘synap|alps|etps’ /proc/bus/input/devices

Setelah saya menjalankan perintah tersebut, diketahui bahwa COMPAQ CQ40 337TU menggunakan hardware “AlpsPS/2 ALPS GlidePoint”.

Tinggal masukkan konfigurasi yang dijabarkan dalam Wiki :-p

Buka ketik kembali di terminal:
sudo gedit /etc/X11/xorg.conf

Selanjutnya akan muncul berkas teks kosong. Paste baris berikut di berkas tersebut.
Section “InputClass”
Identifier “Touchpad” # required
MatchIsTouchpad “yes” # required
Driver “synaptics” # required
Option “MinSpeed” “0.5”
Option “MaxSpeed” “1.0”
Option “AccelFactor” “0.075”
Option “TapButton1” “1”
Option “TapButton2” “2” # multitouch
Option “TapButton3” “3” # multitouch
Option “VertTwoFingerScroll” “1” # multitouch
Option “HorizTwoFingerScroll” “1” # multitouch
Option “VertEdgeScroll” “1”
Option “CoastingSpeed” “8”
Option “CornerCoasting” “1”
Option “CircularScrolling” “1”
Option “CircScrollTrigger” “7”
Option “EdgeMotionUseAlways” “1”
Option “LBCornerButton” “8” # browser “back” btn
Option “RBCornerButton” “9” # browser “forward” btn
EndSection

Selanjutnya simpan dan restart untuk mengaktifkan perubahan X server.

PS:
Konfigurasi XORG tidak seperti distro slackware yang terpusat. Pada distro ini, di Wiki dijelaskan bahwa kita tidak perlu memasukkan ulang kembali seluruh konfigurasi XORG, cukup perubahan yang ingin diterapkan.

Extending Battery Duration on Ubuntu Jaunty

Thursday 20 August 2009 | post a comment

I admit that Ubuntu Jaunty running well on my Compaq CQ40-337TU, except a small problem for sound device (already fixed). All devices work properly, VGA with 3D effects, WiFi device, webcam, optical drive, synaptic pointer, etc. But I notice one thing, the battery consumption with Jaunty is very bad.

I search in “Mbah Google” about this problem, and found many solution to extending battery life duration.

  • Adjust your desktop appearance without sophisticated effect (include 3d effect, which also have a same problem on Vista). This effect is cool, but it consuming too much electricity on VGA card.
  • Decreasing your display brightness into lowest level. I can still have a clear view on laptop LCD using the lowest level brightness.
  • Adjust CPU voltage into power save mode. If you hate to edit any script configuration, you can install kpowersave to easily adjust this configuration (monitor brightness also can be adjusted with this tools). Put kpowersave to always run when Ubuntu started first time.
  • Install powertop apps. This app will suggest you about the best way to lowering voltage consumption based on your hardware usage.

After doing those tweak, I got 3 hour battery life (before doing it, I only got 2 hour). Kpowersave and powertop are available on Ubuntu repository. Btw, Ubuntu has it default power management tools (gnome power manager), so I disabling it before installing kpowersave. I prefers to choose kpowersave since it had more integrated configuration setting.

I’m waiting for your response. Please give me another suggestion to tweak battery consumption on Linux, I still find another great way about doing this. Go green Indonesia.

_______
Tulisan ini dibuat untuk menyukseskan Lomba Blog Open Source P2I-LIPI dan Seminar Open Source P2I-LIPI 2009.

HP Compaq Presario CQ40-337TU on Ubuntu 9.04 (2)

Friday 3 July 2009 | post a comment

This the update information of my previous post. Overall, I feel satisfied with Ubuntu Jaunty on my CQ40-337TU. The 3D desktop running smoothly and sophisticated. All device work well, such Wi-Fi, optical drive, and webcam.

But, there is other problem which is very annoying. I read the manual about my laptop. It’s say that the battery life can reach about 4 hours 15 minutes. When I’m running Ubuntu on it, battery life can only reach about 2 hours (using 3D desktop effect, browsing activity, and USB wire modem attached).

I’ve try tweaking the power consumption. First, I adjusting display brightness into lowest level. Then, switch the processor volt into power save mode. I also turn of the desktop effect (same problem with Vista on Aero mode) and WiFi device. And I got about 3 hours.

Where’s another 1 hour? Any suggest for my laptop, or should I back to Vista the P1r4t3s 3d1t1on?

Penjelasan Paling Bodoh Mengenai Core2Duo

Sunday 29 June 2008 | post a comment

Penjelasan paling bodoh mengenai Core2Duo (VERSI SAYA). Mengapa disebut paling bodoh, karena ini adalah penjelasan menurut saya yang orang awam dan bukan anak IT. Mungkin anak IT yang lain di sini bisa memberi penjelasan lebih jauh

Prosesor adalah salah satu dari sekian banyak komponen terpenting dari komputer. Semakin tinggi spesifikasi prosesor, semakin hebat kemampuannya untuk melakukan berbagai pekerjaan berat (render movie, maen game 3D, mengedit image berukuran besar -billboard- dan sebagainya). Tentunya ada juga komponen penunjang lainnya yang membuat hal-hal tersebut jadi tidak mustahil dilakukan dalam hitungan menit (biasanya jam).

Kita sering mendengar istilah Core2Duo di prosesor. Apakah ini? Jenis? Merk? Fitur? Sebelum dijabarkan, ada baiknya kita mengenal karakteristik dari prosesor. Prosesor adalah kumpulan transistor yang tersusun secara sedemikian rupa.

Logika untuk membuat kecepatan prosesor semakin meningkat ialah dengan menambah jumlah transistor. Semakin banyak transistor dalam suatu prosesor, akan semakin cepat kemampuannya melakukan berbagai instruksi dan pengelolahan data. Ini berdasarkan teori MOORE. Dan dia (moore) lah yang membuat teori perhitungan mekanisme pertambahan transistor. Analoginya sederhananya, semakin banyak pekerja yang disewa untuk membangun gedung, akan semakin cepat pula selesainya pembangunan gedung tersebut. Mudah bukan? :mrgreen: <=== jus mangga

Untuk gambaran mengenai besarnya transistor seperti apa, digunakan ukuran nanometer dan sebagainya. Ukuran ini masih lebih kecil dari sehelai rambut yang dibelah jadi tujuh sekalipun ( jembatan Shirotul Mustaqim -red :peace: ). Okeh, sampe sini kita belum menyentuh pembahasan mengenai Core2Duo tadi. Kembali ke laptop :hammer: topik.

Nah, teori si moore sendiri tadi tentu bukan tanpa cela. Ternyata ada kelemahan pula jika terus dilakukan pertambahan transistor pada prosesor. Semakin banyak transistor dalam sebuah prosesor, semakin banyak pula panas yang akan dikeluarkan oleh prosesor tadi. Nah kalau prosesor sudah panas, boro2 kinerja dapat terjadi, justru hal yang timbul adalah System of a Down. Sampai sini, jelas teori moore sudah terbantah secara otentik.

Atas dasar itulah lahirlah konsep Core2Duo. Core2Duo sebenarnya adalah nama teknologi hasil dari penelitian perusahaan prosesor Intel. Core2Duo jika diterjemahkan berarti inti (core) dua (duo). Untuk prosesor keluaran perusahaan AMD, prosesor ber-inti dua mereka dinamakan AMD Phenom. Jangan dipusingkan oleh soal Intel dan AMD karena mereka hanya sekedar merk.

Sekarang permasalahan sudah jelas. Topik mengerucut pada persoalan prosesor inti dua. Inti dua di sini adalah transistor ber-inti dua. Ini berarti dalam sebuah keping prosesor, terdapat dua buah inti kumpulan transistor. Analoginya, ada dua buah tim pekerja yang ditugaskan untuk membangun sebuah gedung berdasarkan jobdesk-nya masing-masing.

Lho bukannya tetap ada penambahan transistor walau katanya terbagi dua? So, pasti tetap panas kan?

Pertanyaan yang bagus. Penambahan inti menjadi dua adalah untuk mengatasi kelemahan hukum moore. Karena kecepatan prosesor sudah tidak dapat ditambah lagi, maka jumlah transistor yang ditambah bukan ke satu inti, melainkan ke satu inti yang lainnya lagi. Ini berarti, ada dua prosesor dalam satu wadah. Di sini panas berlebih tidak terjadi karena penambahan bukan ke satu inti. Tentu saja ini bermanfaat dan sangat efisien untuk melakukan instruksi multitasking dalam perintah berbagai program komputer.

Lebih tepatnya, prosesor ber-inti dua (dual core) tidak berarti cepat, tapi lebih efisien. Karena lebih efisien, pekerjaan jadi selesai lebih cepat. Jadi, “lebih cepat” di sini berarti lebih cepat dari sisi yang lain. Nah Gak ngerti kan 😀

Okeh ini sedikit tambahan yang mungkin dapat memperjelas dari bro Anggi:

Secara garis besar kan Core 2 Duo itu secara fisik masih satu prosesor hanya saja, didalam prosesor tersebut terdapat 2 core(atau 2 otak), walau begitu proses kerja bukan berarti 2 kali lipat, tidak.. Tapi menggunakan sistem pembagian, misalnya kernel dan aplikasi background lainnya akan dikerjakan di core 1, tapi jika core 1 dirasa terlalu berat kerjanya maka sebagian pekerjaan akan dipindahkan atau dialokasikan ke core 2…

Dan juga tambahan dari bro Ipung:

Kalo dibilang lebih efisien tidak juga mas. Processor dua inti akan lebih efisien jika program yang dipake sudah mendukung multithreading.. jadi bisa memanfaatkan keberadaan dual processor tersebut…

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

NB: Btw sekarang ini sudah lama keluar prosesor QuadCore (inti empat), jadi…