Sistem Operasi Idle Cuma 60MB dan Processor Usage 1%
Postingan dokumentasi pribadi, repost atau nubitol dijamin
Setelah membeli batere baru buat si COMPAQ, dimana batre ngedrop setelah masa penggunaan 1 tahun membuat saya berpikir berbagai cara untuk membuat batre jadi lebih lama. Sebelumnya sudah bereksperimen distro mana yang paling irit batre, secara tidak sengaja saya menemukan racikan Debian yang lebih irit sumber daya lagi (memori + prosesor).
Btw ini ringan bukan OS model-model mesin server yang hanya berbasis teks, tapi OS dengan tampilan dan menu yang memudahkan penggunanya berinteraksi dengan komputer, walaupun agak-agak janggal :-p
Pertama, download Crunchbang 10 XFCE edition (based on Debian Squeeze) di sini (torrent) dan install di komputer Anda. Pada kasus saya, Instalasi dual boot memang mendeteksi adanya sistem operasi Windows. Namun ketika direstart, OS Windows tidak ada di pilihan menu start awal (kalau Ubuntu mungkin lancar jaya). Solusinya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya pengaturan mirror, saya mengambil dari mirror Debian ITS atau mirror lokal lain mana saja kesukaan Anda. Jalankan terminal dan ketik:
sudo gedit /etc/apt/sources.list
Berikut ini penjelasan dari syntax di atas
– sudo merupakan cara kita memperoleh hak admin
– gedit merupakan teks editor berbasis visual bawaan gnome
– /etc/apt/sources.list merupakan lokasi dan file konfigurasi repo
Begitu Anda menekan [Enter], akan muncul konfirmasi untuk memasukkan password root. Masukkan password root saat pertama kali Anda menginstall. Tekan [Enter] kembali, selanjutnya akan muncul file teks yang terbuka berisi konfigurasi repository yang ada di OS kita.
Selanjutnya tambahkan alamat repo.
deb http://mirror.its.ac.id/debian/ squeeze main contrib non-free
Berikut ini isi lengkap list repo saya. Alamat repository bawaan Crunchbang bisa di-disable dengan diberikan komentar #
## CRUNCHBANG
## Compatible with Debian Squeeze, but use at your own risk.
# deb http://packages.crunchbanglinux.org/statler statler main
## DEBIAN
deb http://mirror.its.ac.id/debian/ squeeze main contrib non-free
# deb-src http://ftp.de.debian.org/debian/ squeeze main contrib non-free
## DEBIAN SECURITY
deb http://security.debian.org/ squeeze/updates main
# deb-src http://security.debian.org/ squeeze/updates main
## DEBIAN BACKPORTS
deb http://backports.debian.org/debian-backports squeeze-backports main contrib non-free
Setelah disimpan, tutup file tersebut dan update sumber agar perubahan dikenali melalui syntax berikut.
sudo apt-get update
Sampai di sini alamat repository telah berubah di alamat lokal. Save bandwidth dan transfer file yang lebih cepat.
Selanjutnya pasang windows manager Openbox
sudo apt-get install openbox
Restart komputer Anda dan Session bisa dipilih saat pertama kali login, mau masuk XFCE atau Openbox. Pilih Openbox dan buat menjadi permanen. Anda akan mendapatkan Debian dengan resource sumber daya prosesor dan memory yang sangat rendah. Prosesor dan RAM pada kondisi idle hanya terpakai 1% dan memory total 62MB-an.
Sampai di sini mungkin muncul pertanyaan. Kenapa ngga download yang Crunchbang 10 Openbox aja sekalian dari awal? Well saya sudah terlebih dahulu mencoba versi Openbox, dan memory yang dihabiskan bisa mencapai 84MB. Masih lebih besar 20MB dari racikan ala saya. Dengan ukuran ISO yang sama-sama 700MB-an, mendownload Crunchbang versi XFCE masih terbilang lumayan. paket Openbox yang didownload pun tidak lebih dari 15MB.
Kenapa “yang official” bisa lebih besar, sementara cara di atas tidak? Well Openbox racikan ala saya tidak dipasang program yang memanajemen Wallpaper yang ada di desktop, dan mungkin beberapa servis yang tidak dipasang, seperti daemon yang mengatur shortcut [Alt] + [F2] untuk menjalankan program dan tombol logout tidak aktif dll (I’m not a coder anyway T_T).
PS:
- Setelah upgrade (versi 6.0.2) Crunchbang berubah total cita rasanya jadi murni Debian
- berhubung menu logout ga bisa, shutdown bisa via terminal dengan mengetik:
sudo halt
Comments
Post a Comment